Usaha Pencarian Rezeki
Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman :
وَمَامِنْ دَآبَّةٍ فِى اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ
رِزْقُهَا
Artinya : “Dan tidak ada satu binatang melata pun di muka bumi ini,
melainkan Allah yang menanggung rezekinya.” (QS Hud : 6)
Ini adalah dalil bahwa Allah telah menjamin rezeki seluruh makhluk yang
berada di alam ini, sejak sebelum Ia menciptakan wujud. Oleh karena itu usahamu
(tadbir) untuk mencari rezeki dan bersungguh-sungguh dalam usahamu
sehingga melalaikan perintah Allah, berarti menunjukkah keberpalingan dan
pembohongan kamu pada ayat Allah dan janji Allah. Andaikata kamu benar-benar
meyakini ayat ini, niscaya hati dan jiwamu lebih tentram dengan janji Allah,
dan kamu mengambil dunia secukupnya dan lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah
kepada Allah, karena Allah telah menjamin rezekimu sebelum kamu terwujud ke
dunia ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَوْتَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ
كَمَايَرْزُقُ الطَّيْرَتَغْدُوْخِمَاصًاوَتَرُوْحُ بِطَانًا
Artinya : “Andaikata kalian sungguh-sungguh bertawakkal, Allah tentu
akan memberi kalian rezeki sebagaimana Ia memberi rezeki burung, pergi (pergi
berusaha mencari rezeki) di pagi hari dengan perut kosong, kembali di sore hari
dengan perut kenyang ” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Wahai hamba Allah sekalian, ketahuilah bahwa kesungguhan usahamu untuk
mencari rezeki dapat membuat mata hati (bashirah) menjadi buta dan
selanjutnya hati menjadi semakin keras. Allah telah menjamin rezekimu, sehingga
kamu lebih bersungguh-sungguh dalam usaha menundukkan dirimu lahir dan bathin
kepada Allah untuk mencapai ridhoNya.
بِرِزْقِكَ
يَامِسْكِيْنُ رَبُّكَ قَدْ ضَمِنْ فَكُنْ وَاثِقًابِهْ
مُطْمَئِنًّامُحَقِّقِ
تَرَالطَّيْرَ ذِيْ
تَغْدُوْخِمَاصًاوَتَرْجِعُ بِطَانًاوَأَنْتَ أَيْضًابَذَاكَ
مُصَدِّقِ
وَقَدْقَدَّرَاْلأَرْزَاقَ
مِنْ قَبْلِ خَلْقِنَا فَدَعْ عَنْكَ هَمَّ الرِّزْقِ فَاللهُ رَازِقِ
فَقَلْبِيَ لاَيَسْكُنْ
لِغَيْرِإِلَهِهِ وَرِزْقِيَ مَيْسُوْرٌوَلاَخَافٍ طَارِقِ
فَلاَيَنْبَغِيْ
تَهْتَمُّ بِالرِّزْقِ يَافَتَى وَكُنْ رَجِيًا أَبَدًابِرَبِّكَ وَاثِقِ
وَقُمْ فِي الدُّجَى
وَاتْلُ الْقُرْآنَ مُرَتِّلاً وَخَلِّ دُمُوْعَ الْعَيْنِ فِى الْخَدِّ دَافِقِ
وَاطْلُبْهُ غُفْرَانَ
الذُّنُوْبِ جَمِيْعًا وَسُكْنًابِدَارِ الْخُلْدِ مَعْ كُلِّ مُتَّقِيْ
مَعَ
الْحُوْرِوَالْوِلْدَانِ فِيْ جَنَّةِ الرِّضَا وَقَدْطَالَ مِنِّيْ نَحْوَ
ذَاكَ تَشَوُّقِيْ
يَحِقُّ لَنَاأَنْ
نَتْرُكَ النَّوْمَ فِى الدُّجَى لِنَيْلِ الْمَعَالِيْ وَالْحِسَانِ
الْفَوَائِقِ
وَتَمَّتْ بِحَنْدِ
اللهِ وَأَزْكَى صَللاَتِهِ عَلَى الْمُصْطَفَى نُوْرِالشُّمُوْسِ
الشَّوَارِقِ
وَاُمَّتُهُ تَعْلُوْ
عَلَى كُلِّ اُمَّةٍ عَلَيْهِ سَلَامُ اللهِ مَالاَحَ بَارِقِ
Wahai orang yang patut dikasihani, Tuhan telah menjamin
rezekimu Percayalah kepada Allah, tenangkan hatimu dan telitilah
kebenaran ini
Kau lihat burung yang pergi dengan perut kosong selalu
kembali dengan perut kenyang Dan itupun sesungguhnya telah kau
yakini
Ia telah menentukan rezeki sejak sebelum penciptaan
kita Jangan kau mengkhawatirkannya karena Allah yang telah
membagikannya
Hatiku tak pernah merasa tenang dengan selain Allah
Rezekiku telah dimudahkanNya
Dan akupun tak takut kehilangan harta Wahai pemuda Tak
pantas kau khawatirkan rezekimu Jadilah orang yang selalu berharap dan percaya
kepada tuhanmu
Bangun dan bacalah Qur’an secara tartil dimalam hari
Usahakan air mata jatuh berderai di pipi
Mohonlah kepadaNya agar mengampuni seluruh dosa Dan
agar dapat tinggal di rumah kekekalan bersama kaum yang bertaqwa
Bersama para bidadari dan wildan dalam syurga keridhaan
Sungguh kerinduan yang telah lama kupendam
Seharusnya kita tak tidur di malam hari Agar
memperoleh kemuliaan, keindahan dan kedudukan tinggi
Tamatlah syair ini dengan pujian kepada Allah dan shalawat
suci kepada Nabi Kepada Al Musthafa, cahaya terbitnya sang mentari
Yang ummatnya
mengungguli seluruh ummat Salam Allah baginya selama petir masih berkilat
Ketahuilah bahwa :
أَلدُّنْيَامَزْرَعَةُ اْلآخِرَةِ
Artinya: “Dunia adalah ladangnya akhirat”.
Oleh karena itu, bertekadlah dan bersungguh-sungguhlah untuk menghadapi
hari taghabun, yaitu hari ditampakkannya seluruh kesalahan makhlukNya.
يَوْمَ لاَيَنْفَعُ مَالٌ وَّلاَبَنُوْنَ . إِلاَّ مَنْ أَتَى
بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ . وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ . وَبُرِّزَتِ
الْجَحِيْمُ لِلْغَوِيْنَ
Artinya: “Yaitu hari di saat harta dan anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Pada hari itu
syurga didekatkan kepada orang-orang yang bertaqwa, dan neraka jahim secara
jelas diperlihatkan kepada mereka yang sesat”. (QS Asy Syu’ara : 88-91).
Semoga Allah memberikan kepada kita keselamatan dan menghindarkan kita
dari kekecewaan dan penyesalan. Manfaatkanlah kesempatanmu untuk berbuat
ketaatan ketika orang-orang yang lalai sedang lelap dalam kelalaiannya. Tinggalkanlah
perdebatan dengan mereka yang mempunyai budi pekerti yang buruk.
اَلَّذِيْنَ هُمْ فِى خَوْضٍ يَّلْعَبُوْنَ
Artinya: “Orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan”. (QS. Ath Thur :
12).
Yaitu orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya dalam mencari
kesenangan duniawi, mencintai kehidupan duniawi dan melupakan akhirat.
Janganlah suka bergaul dengan orang yang suka mendebat kaum arifin dan
shalihin, karena mereka selalu menyaksikan Allah dalam segala sesuatu, dan
rahmat Allah pun selalu tercerah kepada mereka.
حَبِيْبٌ خَفِيٌّ عَنْ
كُلِّ عَيْنِ النَّاظِرِ وَتَنْظُرُهُ أَرْبَابُ التُّقَى بِالْبَصَائِرِ
Artinya: “Kekasih tersembunyi dari setiap pandangan mata, namun orang yang
bertaqwa dengan mata hati mengetahui”.
اِلَهِى كَيْفَ لاَتُطَاعُ وَاَنْتَ الَّذِى خْتَرَعْتَ كُلَّ
شَيْءٍ مِنَ الْعَدَمِ أَمْ كَيْفَ تُعْصَى وَاَنْتَ الْقَائِمُ بِكُلِّ شَيْءٍ
فَلَوْلاَكَ مَاعُرِفَ شَيْءٌ وَلاَكَانَ شَيْءٌ أَنْتَ اْلأَوَّلُ وَاْلأَخِرُ
وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ الْمُعْطَى الْمَانِعُ الْمُعِزُّ الْمُذِلُّ
Artinya: “Tuhanku
bagaimana Engkau tidak ditaati, sedangkan Engkaulah Pencipta segala sesuatu
yang sebelumnya tidak ada. Dan bagaimana Engkau didurhakai, sedangkan Engkau
yang mangatur segala sesuatu. Kalau bukan karena Engkau, tiada sesuatupun yang
akan dikenali dan tidak akan ada sesuatupun yang terjadi. Engkau adalah yang
pertama dan yang terakhir, yang dhahir dan yang bathin, yang memberi dan yang
menolak, yang memuliakan dan yang menghinakan”.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّنَا بِطَاعَتِكَ
وَلاَتُذِلَّنَابِمَعْصِيَتِكَ فَإِنَّ الْعِزَّفِى الطَّاعَةِ وَالذُّلَّ فِى
الْمَعْصِيَةِ
Artinya: “Ya Allah, muliakanlah kami dengan taat kepadaMu dan
janganlah Engkau hinakan aku dengan durhaka kepadaMu, karena sesungguhnya
kemuliaan itu terletak pada ketaatan dan kehinaan terletak pada kedurhakaan”.
Mari kita banyak berdo’a dan merasa selalu bergantung dengan Allah subhanahu
wa ta’ala :
اَللَّهُمَّ احْفَظْنَاوَحْرُسْنَابِعَيْنِكَ الَّتِى
لاَتَنَامُ وَاكْنُفْنَابِرُكْنِكَ الَّذِى لاَيُضَامُ
Artinya: “Ya Allah, jaga dan mlindungilah kami dengan mataMu yang
tidak pernah tidur dan lindungilah kami dengan pertolonganMu yang tak pernah
terputus”.
اَللَّهُمَّ أَيَّدْنَابِمَعْرِفَتِكَ وَأَذِقْنَامَحَبَّتَكَ
وَاحْشُرْنَامَعَ أَنْبِيَائِكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ يَاأَرَحَمَ الرَّاحِمَيْنَ
Artinya: “Ya Allah, bantulah kami dengan makrifatMu, berilah kami
kemampuan untuk merasakan cintaMu, dan kumpulkanlah kami bersama para NabiMu
dengan berkat kemurahanMu dan kedermawananMu, wahai Tuhan yang paling kasih
diantara seluruh yang pengasih”.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَابِكَ مُسْتَأْنِسِيْنَ وَمِنْ سِوَاكَ
مُسْتَأْحِشِيْنَ وَبِبَابِكَ وَاقِفِيْنَ وَفِى رَحْمَتِكَ طَامِعِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, jadilkanlah kami orang-orang yang merasa
senang denganMu dan merasa sepi dengan selainMu. Aku berdiri di pintuMu dan
sangat mengharap rahmatMu”.
اَللَّهُمَّ اسْبُلْ عَلَيْنَابَرْدَ عَافِيَتِكَ وَحَلاَوَةَ
مُنَاجَاتِكَ وَاجْعَلْنَامِنْ أَهْلِ حَضْرَتِكَ
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kepada kami kesejukan afiahMu,
manisnya munajah kepadaMu, dan jadikanlah kami ahli hadrahMu”.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَامُتَمَسِّكِيْنَ بِسُنَّةِ نَبِيِّكَ
وَصَفِيِّكَ وَحَبِيْبِكَ سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami selalu berpegang teguh dengan
sunnah NabiMu, manusia pilihan dan kekasihMu, pemimpin orang terdahulu dan yang
datang kemudian, Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dengan berkat rahmatMu
wahai Tuhan yang paling pengasih diantara seluruh yang pengasih, dan segala
puji bagi Allah Tuhan alam semesta ”.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ
يَآأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat
kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS Al Ahzab : 56)